1) Pendahuluan
Dapatkan Anda menjelaskan kepada kami mengenai
peran/jabatan Anda, dan memberikan sedikit penjelasan mengenai perusahaan Anda:
bagaimana cara kerja perusahaan, apa saja proyek-proyek utamanya?
Anindosta adalah sebuah studio animasi yang bertujuan
untuk menghasilkan produk-produk berkualitas internasional dan menciptakan
sebuah komunitas animasi di Indonesia yang kohesif yang dapat dibanggakan oleh
masyarakat Indonesia. Kami mendirikan perusahaan ini pada tahun 2014, dan kami
memiliki 8 orang karyawan. Semua proyek-proyek kami sepenuhnya didanai
oleh kami sendiri, belum ada investasi yang signifikan sejauh ini. Jabatan saya
di dalam perusahaan adalah sebagai produser dan pimpinan, sementara proyek
utama Anindosta adalah sebuah buku komik berjudul Volter Stein, yang akan
menjadi sebuah kartun animasi di tahun 2025.
Proyek Volter Stein dimulai pada tahun 2013. Pada
saat itu, proyek ini dipublikasikan secara online sebagai sebuah komik
berbasis web, kemudian kami menerima sebuah hibah dari Kementerian
Pendidikan, dan kami berhasil mencetaknya menjadi sebuah buku komik. Target
pembaca kami adalah orang-orang yang berusia 8-24 tahun. Saat ini kami sedang berusaha
untuk mengubah buku komik tersebut menjadi sebuah serial animasi yang terdiri
dari 27 episode. Karena kami tahu bahwa penonton Indonesia lebih tertarik pada
konten-konten internasional, kami memutuskan, sebagai sebuah strategi pemasaran,
untuk pertama kali mendistribusikan Volter Stein hanya di luar negeri dan disulihsuarakan dalam bahasa Inggris. Kami berpikir
bahwa dengan mencapai resonansi global, kami akan dapat juga menarik perhatian
masyarakat Indonesia dan perusahaan distribusi lokal.
Baca yang lain: Anindosta Official Release News
Di masa depan, kami berencana mengembangkannya menjadi
acara virtual reality. Kami memiliki sebuah rencana untuk tahun
2025-2030: tujuan kami adalah untuk menciptakan sebuah ekosistem kreatif dimana
perusahaan-perusahaan Indonesia dapat bersaing dengan produk-produk barat.
Selain komik dan animasi, kami juga melakukan pekerjaan branding untuk industri kecil menengah (UKM) (misalnya, desain maskot).
Apa saja acara luar negeri yang berhasil
menarik banyak penonton di Indonesia?
Banyak acara dengan rating tertinggi berasal dari
negara-negara tetangga, salah satunya adalah animasi dari Malaysia, dimana
terdapat industri yang berkembang pesat berkat pemerintah Malaysia yang
mendukung studio lokal mereka.
Apakah Anda percaya bahwa ada peningkatan
minat pada konten-konten Asia di seluruh dunia? Apakah Anda melihat sebuah
kesempatan untuk berkolaborasi dengan produksi internasional yang besar untuk
bekerja sama dan mendistribusikan konten lokal? Dapatkah Anda memberikan kami
sebuah contoh produksi internasional?
Ada sebuah perkembangan minat di konten Asia, dan
ada banyak contoh studio lokal yang bekerja sama dengan studio-studio asing. Ada banyak
kreator konten lokal yang memiliki kualitas yang sama dengan Disney,
sehingga mereka dapat bekerja sama dengan sebuah pijakan yang sama pada
produksi internasional yang besar.
Zak Storm adalah sebuah tayangan animasi yang diproduksi
oleh beberapa studio yang berbeda, satu diantaranya adalah Indonesia (MNC
Animation), sementara yang lainnya adalah Prancis, Italia, Amerika, dan
Korea Selatan.
2) Orang-orang,
keterampilan, dan peluang pelatihan
Apakah latar belakang pendidikan dari orang-orang yang bekerja dengan/untuk
Anindosta?
Semua dari kami para pendiri datang dari sekolah kejuruan (vokasi) yang
sama, dengan spesialisasi di bidang kreatif (animasi multimedia, ilustrasi).
Lalu Ketika kami masuk ke universitas, beberapa dari kami mengambil jurusan
bisnis, sementara yang lain mengambil jurusan media sosial atau komunikasi.
Apakah orang-orang yang Anda rekrut sebagai
pekerja lepas (freelancer) berbasis di Indonesia atau di luar negeri?
Apakah yang mereka lakukan?
Para pekerja lepas (freelancer) berbasis di
Indonesia karena kami memiliki komunitas kreatif yang sangat dinamis di
sini: ketika kami membutuhkan lebih banyak orang untuk mengerjakan sebuah
proyek, kami menjelaskan kepada anggota komunitas apa kebutuhan kami, dan
mereka yang memutuskan untuk menerimanya atau tidak. Ketika kami memiliki
proyek besar, kami biasanya bekerja dengan para pekerja lepas (freelancer),
sementara ketika tidak membutuhkan lebih banyak tenaga kerja, kami bekerja
dengan staf kami yang ada saat ini.
Dapatkah Anda menceritakan lebih banyak
tentang komunitas kreatif di Indonesia?
Saya yakin permintaan
akan seniman tradisional dan digital akan tumbuh dalam beberapa tahun ke
depan dan Indonesia akan menarik perusahaan-perusahaan industri besar seperti
Netflix. Ada banyak potensi untuk pertumbuhan komunitas kreatif di Indonesia:
misalnya, kami memiliki acara-acara komunitas di mana para seniman dan pekerja
kreatif lainnya dapat membangun jaringan dan mengenal satu sama lain.
Kita memiliki potensi untuk menjadi industri yang lebih besar, kita bisa
menciptakan industri animasi lokal. Para seniman umumnya menggunakan Fiverr dan
situs-situs lain untuk mendapatkan pengalaman berskala global. Dari pengalaman
saya menghadiri beberapa konvensi, saya melihat banyak seniman, aktor, dan
aktris hebat lebih suka bekerja dengan studio asing karena bayarannya
lebih baik, dan proyeknya memiliki anggaran yang lebih tinggi. Hal ini
merugikan untuk menciptakan pasar lokal.
Baca yang lain: Anindosta Official Release News
3) Insentif,
infrastruktur, dukungan
Apakah ada dukungan pemerintah atau
pendanaan di Indonesia untuk industri animasi?
Indonesia tidak memiliki visi jangka panjang yang koheren
atau strategi nasional untuk industri kreatif, tidak seperti Korea Selatan dan
Malaysia. Ada beberapa peluang pendanaan yang tersedia, yang pada umumnya
menargetkan studi-studio yang lebih besar dan sudah memiliki institusi,
daripada perusahaan-perusahaan kecil yang baru berdiri. Saluran TV
lokal juga memprioritaskan acara dengan rating dan anggaran yang lebih tinggi,
yang umumnya adalah acara-acara luar negeri.
Apa saja masalah utama dari sektor kreatif
di Indonesia? Dan apa yang dapat dilakukan pemerintah atau perusahaan untuk
menyelesaikannya?
Seperti yang saya katakan di awal, kita tidak dapat
bersaing dengan studio-studio asing dalam hal memikat penonton, dan studio-studio
lokal tidak dapat menawarkan upah atau gaji yang sama dengan studio-studio
barat, sehingga banyak seniman lokal yang bekerja sebagai pekerja lepas (freelancer)
untuk studio-studio asing. Pemerintah Indonesia belum berfokus pada pengembangan
industri animasi lokal, tidak seperti pemerintah Malaysia, yang telah
menyediakan insentif keuangan dan infrastruktur. Sebaliknya, studio-studio
lokal bekerja dengan mencari pendanaan dari luar.
Baca yang lain: Anindosta Official Release News
Informasi Latar Belakang
Anindosta Studio adalah sebuah perusahaan animasi dari Indonesia yang didirikan pada tahun 2014. Mereka berfokus pada animasi tiga dimensi dan komik; mereka saat ini memiliki 2 proyek utama: serial animasi "Volter Stein" dan komik dengan nama yang sama. Perusahaan ini telah memenangkan penghargaan untuk Volter Stein dan berada di posisi yang baik dalam hal tantangan dan kompetisi start-up.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar